5 Hal yang Wajib Diketahui
tentang Stunting

#pekanASI #menyusui

Hi sobat penting! Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis anak yang terlihat dari panjang atau tinggi badan anak yang kurang jika dibandingkan dengan umur anak sebayanya. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sementara anemia merupakan penurunan kadar hemoglobin darah di bawah normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal, namun sebanyak 50–60 persen anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi. Defisiensi zat besi patmenjadi penyebab terjadinya stunting. Zat besi merupakan salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting Yuk kita simak video beginner friendly ini! #cegahstunting #cegahstuntingitupenting #stunting #anemia

Bahan-bahan: Bubur Soto Ayam (2-3 porsi) 1 centong nasi (60 gram) 45 gram daging ayam gilling 1 sdm tomat (10 gram) 1 sdm minyak kelapa sawit (10 ml) 300 ml air mineral 1 lembar daun jeruk 1 batang serai Bumbu halus: 1 siung bawang putih 1 siung bawang merah 1 cm kunyit Puree Pepaya 1. 50 gram pepaya Menu ini sudah mencukupi total kebutuhan kalori harian anak 6-8 bulan dari MPASI (diluar ASI). ASI tetap merupakan sumber asupan utama untuk anak usia 6-8 bulan. #cegahstunting #cegahstuntingitupenting #semuabisamasak

Stunting dan Masa Deapan Indonesia Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk mengurangi anak stunting (PKGBM) MCA-Indonesia bertujuan mengurangi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah dan anak stunting, serta kekurangan gizi pada anak-anak. Dalam jangka panjang program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penghematan biaya kesehatan dan peningkatan produktivita. Untuk mencapai tujuan itu, PKGBM melakukan beberapa kegiatan yang berorientasi pada perbaikan gizi ibu hamil dan anak. antara lain melalui peningkatan peran serta masyarakat, perbaikan asupan gizi, pengurangan kasus diare, meningkatkan ketersediaan makanan bergizi yang terjangkau, serta meningkatkan kesadaran pemerintah Indonesia dan masyarakat tentang pentingnya isu stunting. Program ini menggabungkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan suplai bidang kesehatan. PKGBM juga mengintegtasikan beberapa kegiatan yang selama ini dilaksanakan secara terpisah. yakni pemberdayaan masyarakat, perbaikan sanitasi dan perilaku hidup sehat, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, penyediaan alat kesehatan, pelibatan pihak swasta, serta peningkatan kesadaran melalui kampanye. melalui kegiatan yang lebih terintegrasi, diharapkan PKGBM dapat lebih efektif melaksanakan upaya mengurangi dan mencegah prevalensi stunting di Indonesia.